nusakini.com - Bogor - Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Antanan Bogor Jawa Barat memiliki komoditi antar lain salak selebor (Seleman Bogor) Menurut Ketua P4S Suhandi, bibit salak ini berasal dari Seleman dan ditanam di Bogor. “Ini menjadi ikon kami. Namun di samping itu ada juga lidah buaya dan komoditi ini akan berkembang terus. Di sini juga ada lebah”, ujar Suhandi, Rabu (12/3/2019).

Suhandi juga menjelaskan bila P4S Antanan, pernah melakukan pelatihan untuk para petani asal negara Gambia. “Dulu ada pertukaran petani asia Afrika dan Jepang. Mereka sempat magang disini. Ada dari Malaysia, Filipina dan biasanya kalau dari kementan ada tamu dari negara lain akan kunjungan ke P4S ini”, kata Suhandi bangga.

Dulu di awal-awal, kata Suhandi, komoditi P4S adalah pupuk organik dan berkembang komoditi lainnya sampai sekarang. “Salak selebor untuk satu tahun satu pohon dapat menghasilkan paling banyak 10kg dan jika 1 hektar bisa 3000, dan paling sedikit 1 tahun 1 pohon 5 kg”, ujarnya. Terkait pemasaran, Suhandi mengatakan kalau mereka sudah memiliki pelanggan. Tempat ini juga ada penginapan untuk asramahnya jikalau ada pelatihan bisa langsung ditampung. “Dulu kita pernah ekspor jahe gajah dan buncis prancis dan ke eropa kita bekerja samai dengan suplier besar. Untuk salak dan lidah buaya belum bisa ekspor karna sudah habis untuk pasar lokal”, imbuhnya.


Suhandi menambahkan lidah buaya produksi Antanan dijual per pelepah ke suplier 6000 rupiah, 1 pelepah berat 1kg, khasiat lidah buaya sangat banyak selain diantaranya untuk kecantikan, bisa juga untuk obat maag kronis, suka masuk angin, panas dalam. “Untuk pertumbuhan lidah buaya dari kecil sampai siap panen dibutuhkan 1 tahun, tapi setelah 1 tahun panen bisa tiap minggu 1 pelepah dan budidaya termasuk mudah”, pungkasnya. (pr/kj/al)